Saturday, April 16, 2011

Music Is An Universal Language

Ini cuma sebuah analogi sederhana yg sering terlintas di pikiran gua..

Gua kadang suka heran sama orang, yg ngakunya suka musik, tp klo ditawarin lagu dengan bahasa yang asing buat dia (biasanya Jepang/Cina, Korea sih udh ga terlalu berkat artis2 Korea yg lagi beken di Indonesia saat ini), dia ga suka atau bahkan menolak untuk mendengar! Alasannya? "Abis gua ga ngerti artinya sih," hm.

Kalo udah begitu, gua suka mikir. Bukannya yg dinilai dari suatu lagu, inti utama dari setiap lagu adalah musiknya tersendiri? Harusnya kalo emang suka musik, mau dengerin lagu dengan bahasa apapun juga gapapa dong? Kan yg dilihat melodi dr lagunya, bukan sekedar lirik.


MIRIP (hanya MIRIP ya, tidak SAMA) kayak agama. Disini gua cuma mau membahas dari 1 sisi aja, yaitu dari inti dan bungkusannya.


Analogi kecil yang gua ambil adalah, kalau yang penting dari sebuah lagu adalah musiknya, maka yang penting dari sebuah agama adalah iman dan perbuatannya.

Inti dari sebuah lagu adalah musiknya.
Inti dari seorang yg beragama adalah iman dan perbuatannya.

Bahasa dari lirik lagu hanyalah wadah sebagai media penyalur indahnya/bagusnya suatu lagu.

Ajaran dari suatu agama, atau agama itu sendiri hanyalah wadah dari iman, dan kemudian nyata dalam perbuatan. Mau apapun agamanya, yang penting adalah iman dan perbuatan.

Bedanya nih, tanpa lirik, keindahan musik tetap terdengar nyata (contoh: musik klasik)
Tapi tanpa perbuatan, iman itu jd gak terlihat alias gak nyata.

Berhubungan sama orang yg menolak dengerin lagu karena bahasanya, maka kayak orang yang menolak seseorang karena agamanya. Menolak buat mempelajari, atau at least hanya mendengar bahasa yang berbeda itu, kayak menolak buat mengenal seseorang karena berbeda agama. Well ini cuma analoginya aja loh ya, jangan tersinggung.

Sampe sini ya bahasan gua hehe.. Masih sangat terbatas ya topik ini, supaya bisa dipertanggungjawabkan sih hehe.. (Takut kyk makalah agama kelompok gua yg bahasannya terlalu luas, sampe2 berakhir gagal krn jd terlalu menyimpang dan kemudian dibantai abis2an sama Bu Endah) Maka topic ini bahasnya juga cuma sampe sini, batas kesamaannya hanya disini (dulu). Sbenernya ada sih bagian2 yg mirip lagi, tapi masih perlu dipikir dulu lebih lanjut hehehe...

Kalau ada yang gak setuju, ya terserah, ini hanya pemikiran gua sendiri kok. Ada yang mau nambahin yah silahkan. Tapi yah gua berharap yang baca ini bisa ngerti inti/maksud yg mau gua sampein di post ini :)

Well then, happy Saturday Night!

No comments:

Post a Comment