Beberapa hari lalu tiba-tiba gua teringat suatu pengalaman
gua pas SD, pengalaman bodoh sih bisa dibilang haha...
Semasa SD, seperti kebanyakan anak SD pada umumnya, gua ikut
antar-jemput J***y Transport. Tapi pernah pada suatu hari, gua berpikiran
"Kenapa aku gak pulang jalan kaki aja ke rumah?". FYI, rumah gua saat
itu masih di Bintaro sektor 3. Bayangkan, seorang bocah SD berniat jalan kaki
dari Haji Nawi (deket Fatmawati) - Bintaro. Tapi bener aja, hari itu juga gua
menjalankan niat tersebut. Seusai sekolah tanpa pamit ke Pak Supir, gua
langsung capcus jalan kaki.
Tentunya, stamina seorang anak SD gak mampu jalan kaki
sejauh +/- 9 km. Baru sampe Pondok Indah Mall, stamina gua udah 1/2 terkuras.
Kala itu gua mulai menimbang-nimbang, lanjutin gak ya? Kalo iya, ini aja udah mulai capek.
Kalo enggak, gimana pulangnya? Minta jemput Papa? Yang ada gua ditanyain kenapa
gak pulang naik anter-jemput. Dan saat itulah gua tersadar betapa bodohnya
rencana tersebut. Untunglah pas di lampu merah, mobil antar-jemput gua
melintas! Langsung deh gua lari-lari lalu naik ke antar-jemput. Hingga sekarang
gua masih merasa; bisa pas ketemu anter-jemput gua itu sebuah wujud kebaikan
hati Tuhan hahaha..
Konyol sih kalo gua inget-inget lagi. Setelah gua
beranjak dewasa (at least lebih dewasa daripada saat itu), kepikiran buat jalan
kaki dari bawah Ciumbuleuit ke UNPAR aja enggak, mending naik angkot dah. Tapi
dari situlah gua sadar bahwa orang dewasa justru lupa akan satu hal; keberanian
untuk melakukan tindakan di luar kepala (in a good way)
Yep, itulah yang gua sadari saat ini. Berapa banyak orang
sih yang masih berani mewujudkan niatnya yang beyond other people' mind? Yang
justru mungkin akan membawa suatu kemajuan, untuk bisnisnya mungkin? Karena
itulah yang dibutuhkan orang-orang jaman sekarang; keberanian untuk berinovasi
(tentunya inovasi dalam konteks berbeda dari jalan kaki Haji Nawi - Bintaro ala
anak SD)
Yah untuk bahan mikir aja sih hehe..
Got to go back to campus, bye!
No comments:
Post a Comment