Pernahkah Anda, atau kalian yang membaca, mengalami one turn event point? Satu titik dimana kehidupan kalian berubah? Dimana andaikan satu titik itu terlewati dan tidak pernah terjadi, kehidupan yang sekarang ini tidak nyata, tidak ada sama sekali? Gua pernah. Dan sampai kemarin gua masih bertanya-tanya pada diri gua sendiri, "Kok bisa ya?". Sampai akhirnya si teman tadi itu memberi jawabannya. Alam turut berkonspirasi.
Sedikit mau cerita tentang satu titik itu, titik yang masih terkenang banget sampai sekarang. Hari pertama ospek jurusan.
Di hari itu, mahasiswa-mahasiswa baru dibagi jadi 20 kelompok. Gua masuk ke kelompok 5 (angka 5, seperti yang pernah gua tulis sebelumnya, five is my destined number). Sebagaimana sebuah kelompok seharusnya, butuh seorang ketua kelompok. Waktu itu yang gua kenal dari kelompok itu cuma seorang dari bimbingan belajar Inten dulu, bahkan kenalannya juga baru hari itu. Pas ditanya sama mentor kelompok, siapa yang mau jadi ketua kelompok, hening. Satu-dua menit berlalu. Dan saat itulah menurut gua alam memainkan perannya; dengan pedenya gua bilang, "Saya aja deh, Kak,". Mentor gua awalnya kelihatan agak gak percaya, sampai-sampai dia nanya sama si temen Inten gua tadi itu, "Kamu gak keberatan dipimpin sama cewek?" "Engga, Kak. Saya percaya sama Sandra," jawabnya. And then my whole world changed, all my first plans of how I would go trough this uni life changed.
Pasalnya, pas masuk kuliah itu gua udah berencana akan jadi mahasiswa yang cuma peduli belajar materi kuliah, gak lagi ikut-ikutan organisasi. Pokoknya cuma ada yang berbau akademik deh. Nah semenjak jadi ketua kelompok ini, ya kasarnya gua 'kejeblos' ke dalam dunia organisasi di kampus. Bener-bener andaikan hari itu gua gak memajukan diri buat jadi ketua kelompok, saat ini kehidupan gua gak kayak gini. Gak ada tuh namanya ikut kepanitiaan-kepanitiaan di dalam maupun di luar himpunan. Apalagi, gak ada tuh namanya gua jadi MPM sekarang. Serius!
Ngobrol sama si teman itu semalam, bikin gua berpikir lagi lebih dalam. Sampai akhirnya sampai di ujung akhir pemikiran gua tentang hal ini. Bukan alam yang berkonspirasi, tapi Tuhan yang berkehendak. Bukan berarti gua gak punya kendali sama kehidupan gua sendiri, tapi bener-bener one turn event point itu sampai semalam membingungkan gua, kenapa gua bisa-bisanya mau gitu. Yah, mungkin saat itulah Tuhan menggerakkan hati gua kali ya. Seandainya nih ya, gua memang tidak dikehendaki aktif, menurut gua bisa kok dari dulu-dulu gua digagalkan atau dihentikan dari aktivitas gua itu. Misalnya aja nih, ditolak dalam kepanitiaan? Gagal di fit and proper test? (amit-amit sih tapi ini, untungnya enggak.) Banyak, tapi gak satupun kejadian.
Jadi ya, di ujung post panjang ini, cuma ingin bersyukur sih atas kehidupan yang gua miliki dan gua jalanin sekarang. Banyaaaaaaaaaaaaaaaak sekali yang udah gua dapetin dan gua pelajarin, sangat sangat sangat lebih dari sekedar pelajaran akademik. I've been taught about life. Percaya aja yang kita alamin sekarang ini yang terbaik buat kita, dan yang bisa kita balas untuk Dia yang memberikan kita yang terbaik itu ya... Melakukan yang terbaik dari diri kita juga :) hehe..
So, what's your turn event point? Do you feel grateful for what has been going in your life?
Take your time and think how many things you've learnt along the way and how many things you've still got to learn.
No comments:
Post a Comment